Belum lama ini teman bermain saya semenjak kuliah menghubungi saya. Soalan yang ingin sekali ia tanyankan seputar research. Terutama terkait dengan testing product. Sudah beberapa kali ia melakukan testing product, namun ia merasakan beberapa researchnya cukup membingungkan. Yang selalu menjadi tandatanya besar dalam benaknya yaitu hasil testing product dengan metode sequential monadic (setiap orang mencoba dua produk atau lebih). Ia sempat mempertanyakan mengenai ke-valid-an hasil testing product yang menggunakan metode ini. Baginya hasil testing product dengan sequential monadic tak selamanya menjadi acuan yang tepat. Pasalnya, ditempatnya bekerja standard action yang kerap kali diberlakukan yaitu sequential monadic. Ia pun mulai kritis menyikapi permasalahan testing product ini.
Memang betul, terkadang, hasil testing product dengan menggunakan metode sequential monadic perlu kehati-hatian. Maksud saya tak selamnya hasil sequential monadic memberikan hasil yang valid. Memang betul, dalam setiap rotasi product selalu berimbang. Artinya product yang dicoba pertama atau dicoba ke dua selalu balance. Namun, meskipun rotasi product telah berimbang, tetap saja sequential monadic terdapat risiko ketidakvalidan data. Dalam kondisi seperti ini, maka researcher sebaiknya berhati-hati dalam membunyikan analisisnya. Continue reading